Skip to main content

Situs Indolead

Apakah Rencana Strategis Alkitabiah?

Anda menyadari kalau organisasi/gereja Anda harus memikirkan ulang strategi yang diterapkan. Anda menyadari bahwa tidak ada pemikiran nyata mengenai bagaimana menuntaskan pekerjaan yang telah Tuhan bebankan pada gereja/organisasi Anda. Anda melihat gereja/organisasi Anda, dan sepertinya tidak ada kemajuan. Tidak ada rencana atau strategi dalam apa yang Anda lakukan. Namun, Anda bertanya-tanya apakah perencanaan yang strategis itu alkitabiah. Pertama, Anda bergumul dengan hal itu dalam pikiran Anda.

Memimpin dengan Strategi

Jika ingin mencapai suatu tujuan, apa yang akan Anda siapkan? Apakah Anda akan langsung terjun ke lapangan dan memberikan tenaga lebih banyak agar tujuan tersebut tercapai? Ataukah Anda juga menyiapkan strateginya sebelum melangkah? Lebih baik Anda menyusun strategi terlebih dahulu sebelum Anda melakukan aksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2002, salah satu arti dari kata strategi adalah rencana yang cermat mengenai

Menyadari Potensi Diri

Seorang pembicara di seminar di Amerika Serikat sering kali mengajukan sejumlah pertanyaan yang membuat orang berpikir ulang tentang kehidupannya. Perkenankanlah saya mengajukan kembali pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada Anda. Pertama, seberapa berhargakah hidup Anda? Kedua, apakah waktu merupakan sesuatu yang penting bagi Anda? Ketiga, mana yang lebih berharga, gedung tempat Anda berada sekarang atau hidup Anda? Keempat, berapa waktu yang diperlukan untuk merancang gedung tempat Anda sekarang

Mengenal Diri, Luar Dan Dalam

Bertahun-tahun yang lalu, saat saya masih menjadi pendeta muda dan menjadi pembicara dalam seminar-seminar, saya dan istri menonton film berjudul "A Man for All Season", karya Robert Bolt yang mengisahkan kehidupan Thomas More di Inggris pada abad ke-16. Saya terpana akan penggambaran Bolt terhadap pria yang integritas dan kelebihannya di bawah tekanan Raja Henry VIII membuatnya menjadi pemimpin dan menjadi penentu masa depan generasinya. Setelah melihat film itu, saya membaca segala macam

Konsep Diri yang Alkitabiah

Diringkas oleh: Dian Pradana Dunia ini semakin egois. Bahkan, Rasul Paulus mengatakan bahwa "manusia akan mencintai dirinya sendiri ... daripada menuruti Allah" (2 Tim. 2:3,4). Satu hal yang jelas dan nyata adalah bahwa kita semua menjadi egois dan terikat dengan kata-kata seperti aktualisasi diri, penghargaan diri, dan pemenuhan diri. Lalu apa solusinya? Apa yang kita perlukan? Satu-satunya jalan adalah kita harus dapat melihat diri kita dalam terang anugerah Tuhan dan tidak ikut terseret

Pentingnya Mengenal Diri

Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua itu akan lebih bermanfaat jika Anda sanggup mengenalinya. Ya, mengenal diri sendiri. Mengenal diri sendiri berarti mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada dalam diri. Tidak hanya itu, kita juga harus dapat memanfaatkan kelebihan itu semaksimal mungkin. Sebaliknya, kekurangan yang kita miliki juga harus kita terima dan siasati agar tidak membuat kita jatuh. Saat kita mampu mengenal diri

Memeroleh Berkat dan Bersaksi Lewat Publikasi Kisah

Ingin mewartakan kasih karunia Allah dan penyertaan-Nya yang luar biasa atas hidup Anda? Saatnya Anda bagikan keajaiban akan campur tangan Allah dalam setiap detik kehidupan Anda kepada saudara yang lain. Lewat publikasi Kisah, satu di antara publikasi-publikasi elektronik YLSA (http://www.sabda.org/publikasi/), Anda dapat berbagi berkat dan saling menguatkan lewat kesaksian yang Anda terima dan Anda kirim. Ayo, segeralah bergabung dan berbagian di dalamnya. Caranya sangat mudah! Untuk berlangganan,

Thomas Edison

Siapa yang tidak kenal Thomas Edison? Orang yang sangat berjasa menerangi dunia ini adalah juga seorang penemu terbesar sepanjang masa. Ia memiliki lebih dari seribu hak paten. Apa yang membuat banyak orang begitu kagum kepadanya ialah sikapnya yang gigih ketika memerjuangkan sesuatu. Dalam proses menciptakan bola lampu, pria yang tidak pernah duduk di bangku perguruan tinggi ini mengalami kegagalan beribu-ribu kali. Konon mencapai 9.999 kali. Banyak orang yang ketika itu menyarankan agar ia menghentikan