Situs Indolead
Nama yang Memberi Penghiburan: "Raja Damai"
Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita ... dan namanya disebutkan orang .... Raja Damai.
Mengembangkan Karakter Pemimpin Kristen (II)
Peran Pemimpin Kristen
Bila pemimpin dapat mengembangkan karakter dan pribadinya dengan baik, maka dia akan mampu memengaruhi orang lain. Dia akan berperan dalam pembentukan karakter bangsa. Karakter bangsa apa sajakah yang bisa kita bentuk dengan profesi kita sebagai pemimpin Kristen? Ada beberapa bidang yang sangat diperlukan bangsa kita:
Integritas
Istilah "Integritas" berasal dari konsep "Integrasi" dalam kalkulasi. Artinya, merangkum. Semua aspek dirangkumkan menjadi satu totalitas. Dengan kata lain, seorang yang berintegritas bertingkah laku tepat sesuai dengan perkataannya.
Mengembangkan Karakter Pemimpin Kristen (I)
Pendahuluan
Hampir mustahil memisahkan antara kepemimpinan Kristen dengan karakternya, antara kepemimpinan Kristen dengan kehidupan spiritualnya. Ini merupakan hal yang paling penting dan absolut jika hendak menjadi pemimpin Kristen yang efektif. Setiap pemimpin gereja yang potensial juga akan terkena diskualifikasi jika tidak menunjukkan kehidupan kerohanian yang baik. Itu sebabnya Yesus memberikan teladan dengan menjadi manusia, agar para pemimpin Kristen memiliki roh seorang hamba Tuhan yang dimampukan dan diperkaya oleh Roh Kudus.
Godaan Kepemimpinan (II)
[Bagian pertama e-Leadership 130 telah dibahas mengenai 2 hal dominan yang kerap muncul dalam kepemimpinan yaitu kekuasaan dan ego.]
Kemarahan
Seseorang yang saya kenal dekat, suatu kali menyatakan sesuatu yang cukup menantang. Ia berkata, "Jika saya memanggil anak saya dengan cara berteriak, kalian mengatakan saya marah. Padahal bila kalian melakukan hal itu, kalian membenarkan diri dengan mengatakan bahwa tindakan seperti itu merupakan kemarahan yang benar. Lalu di mana letak perbedaannya?"
Godaan Kepemimpinan (I)
Bila kita membicarakan masalah kepemimpinan, biasanya kita langsung mengaitkannya dengan kedudukan dan kekuasaan. Untuk dapat menjalankan kepemimpinan secara benar, tidak jarang orang menghadapi berbagai rintangan ataupun godaan. Dari sekian banyak rintangan, ada tiga hal dominan yang acap kali muncul dalam kepemimpinan, yakni kekuasaan, ego, dan kemarahan. Kegagalan dalam mengatasi ketiga hal itu, tidak jarang membuat roda kepemimpinan tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Karena itu, diperlukan kesungguhan hati dan kiat tertentu dalam mengatasinya.
Jauhilah Godaan
Baca: 2 Timotius 2:14-26
Menurut mitologi Yunani, peri laut mendiami beberapa daerah Pantai Mediterania. Pada saat kapal-kapal lewat, para peri tersebut menyanyikan lagu-lagu memikat. Akibat mendengar nyanyian tersebut, para pelaut akan terjun dari kapal dan tenggelam. Mereka tertarik oleh lagu-lagu itu.
Suatu saat, Odysseus sedang berada di atas sebuah kapal yang harus melalui jalur itu. Karena sadar akan godaan lagu-lagu tersebut, ia memberi perintah agar ia diikat dengan tali pada tiang kapal dan agar telinga para awak kapal ditutupi dengan lilin. Dengan demikian, mereka tidak lagi mendengar musik para peri yang menggoda. Berkat tindakan pencegahan tersebut, Odysseus dan para awak kapal dapat berlayar terus. Mereka pun tidak jatuh ke dalam godaan peri-peri laut.