Situs Indolead
Pengendalian Diri Daud
Hubungan antara Daud dan Raja Saul merupakan hubungan yang paling aneh dan paling rapuh yang pernah dicatat dalam Alkitab. Dalam beberapa kesempatan, Daud telah menyelamatkan Saul (ketika ia masih sebagai pemain kecapi dan sebagai seorang prajurit). Ia adalah sahabat karib putra raja, dan menikah dengan putri raja. Nah, bukankah orang semacam itu semestinya mempunyai kedudukan yang terhormat dalam kerajaan?
Tidak demikian yang dialami oleh Daud. Saul justru mengejar-ngejar mantan anak gembala itu.
Christian Leaders For Africa
Misi Christian Leaders for Africa (CLA - Pemimpin-pemimpin Kristen untuk Afrika) adalah untuk meningkatkan pendidikan teologi di benua Afrika dan khususnya memberi dukungan kepada sekolah-sekolah teologi di sana, seperti Sekolah Tinggi Teologi Injili Nairobi (STTIN) di Nairobi, Kenya.
CLA akan memprioritaskan usaha peningkatan dukungan untuk pelajar, fakultas, program, dan fasilitas di STTIN untuk membantu STTIN melahirkan para pemimpin masa depan gereja-gereja di Afrika.
Tujuan CLA adalah meningkatkan
Kepemimpinan yang Memberdayakan
Sepanjang sejarah Israel di Perjanjian Lama, dapatlah dikatakan bahwa pemerintahan Raja Daud adalah pemerintahan yang paling kuat. Israel mengalami puncak kejayaannya ketika berada di bawah kepemimpinannya. Sering kali kita dapati pernyataan "seperti Daud" atau "tidak seperti Daud" dalam catatan raja-raja sesudah Daud.
Editorial
Shalom,
Israel mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Daud. Ia diakui sebagai raja besar yang sukses membawa Israel mencapai masa keemasannya. Nah, apa rahasia kepemimpinannya? Artikel yang sudah kami siapkan di bawah ini akan menjawabnya. Dengan menggunakan model kepemimpinan Saul sebagai pembanding, artikel ini dengan jelas mengungkapkan bahwa rahasia sukses kepemimpinan Daud adalah kemampuannya memberdayakan orang lain. Ia tidak merasa khawatir orang lain akan menjadi lebih besar dari dirinya
Hikayat Yesus
Judul Buku: Hikayat Yesus
Penulis: Dr. Peter Wongso
Penerbit: Departemen Literatur SAAT, Malang 1998
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Tebal: 361 halaman
Tak diragukan lagi bahwa Yesus Kristus memang satu-satunya tokoh pemimpin yang paling hebat seantero jagad. Sekalipun masa hidup Yesus di dunia hanya kurang lebih 35 tahun, namun Ia mampu memberikan dampak yang luar biasa bagi umat yang berada di bawah pimpinan-Nya. Kepemimpinan-Nya terbukti menjadi tolok ukur keberhasilan pemimpin-pemimpin besar, baik di
27 Januari ...
1756 - Wolfgang Amadeus Mozart, komposer Austria, dilahirkan.
1926 - John Logie Baird mendemonstrasikan siaran televisi pertama.
2008 - Soeharto, Presiden Indonesia ke-2, meninggal dunia.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/27_Januari
Siapa yang Terakhir Akan Menjadi yang Terdahulu
"Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." (Markus 9:33-35)
Yesus melakukan pendekatan yang mengejutkan dan mengagumkan berkaitan dengan tema mencapai
Editorial
Shalom,
Jika Anda ingin diperhatikan, janganlah mengejar perhatian. Kira-kira seperti itulah kesimpulan dari artikel mengenai pelajaran kepemimpinan dari Yesus yang sudah kami siapkan di bawah ini.
Dengan Markus 9:33-35 sebagai dasar, penulis menjelaskan maksud Yesus bahwa jalan terbaik untuk berhasil sebagai seorang pemimpin adalah bersikap rendah hati dan berusaha menghargai orang lain. Sekali lagi saya katakan, apa yang sudah kami sajikan ini hanya sedikit dari banyak pelajaran kepemimpinan yang
Baru Dari Ylsa: Publikasi Kados (Kalender Doa SABDA)
Puji Tuhan, satu lagi milis publikasi baru diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Publikasi yang diberi nama KADOS (singkatan dari Kalender Doa SABDA) ini lahir dari kerinduan YLSA untuk membagikan pokok-pokok doa harian bagi para pendoa syafaat yang terbeban berdoa bagi Indonesia dan pelayanan YLSA. Semoga melalui kesatuan hati untuk berdoa ini, Tuhan akan melawat umat-Nya dan nama-Nya dimuliakan.
Publikasi KADOS yang akan terbit secara mingguan, bersifat terbuka untuk semua denominasi gereja.
Meniru Yesus
Setiap kali kisah Perjamuan di Kana dikhotbahkan, iman kita diteguhkan dengan mukjizat yang Yesus lakukan. Kerinduan untuk mengundang Yesus ke dalam hidup kita semakin besar. Memang benar bahwa jika Yesus hadir, maka kekurangan dalam hidup kita pasti dapat Yesus atasi. Namun lebih dari sekadar mengharap mukjizat-Nya, kita patut mengamati dan meniru sikap hidup Yesus dalam peristiwa ini.
Pertama, Dia mau hadir dalam pesta pernikahan. Artinya, Yesus mau bergaul, tidak menyendiri atau di Bait Suci saja.