Skip to main content

Situs Indolead

Teladan Kepemimpinan Kristen (I)

Shalom,

Seorang pemimpin perlu menyadari bahwa tugas kepemimpinan mereka menuntut sikap yang patut diteladani oleh para pengikutnya. Salah satunya adalah sikap praktis seorang pemimpin ketika menghadapi tekanan atau kesulitan hidup. Tekanan hidup adalah bagian dari kehidupan umat manusia, termasuk pemimpin. Kegagalan atau kesuksesan seseorang berawal dari caranya memaknai tekanan hidup. Selain teladan dalam menghadapi tekanan hidup, pemimpin juga dituntut untuk memberikan teladan dalam hal mencintai pekerjaannya. Oleh karena itu, redaksi rindu membekali para pemimpin dengan artikel yang berfokus pada sikap pemimpin dalam mengatasi tekanan dari sudut pandang Alkitab. Simak juga inspirasi yang menggugah tentang arti penting mencintai pekerjaan kita. Mari jadikan hidup kita lukisan yang bermakna, agar bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Redaksi Tamu e-Leadership,
Truly Almendo Pasaribu

"Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." (Yohanes 13:15)

77 Kebenaran yang Hakiki dalam Pelayanan

Judul buku : 77 Kebenaran yang Hakiki dalam Pelayanan
Judul asli buku : The 77 Irrefutable Truths of Ministry
Penulis : Dr. Larry Keefauver
Penerjemah : Tim Penerjemah Media Injil Kerajaan
Penerbit : Media Injil Kerajaan, Semarang
Ukuran : 13,5 cm x 21 cm
Tebal : 168 halaman

Kepemimpinan Kristen harus didasari dengan kebenaran-kebenaran yang alkitabiah. Semua filosofi ataupun prinsip-prinsipnya harus selaras dengan kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Dewasa ini banyak gereja-gereja yang memberikan seminar-seminar mengenai kepemimpinan dengan mengundang pembicara seorang motivator sekuler. Hal ini tidak seratus persen salah, tetapi gereja harus bersikap kritis terhadap prinsip-prinsip yang mereka sampaikan.

Kepemimpinan Biblika (II)

Secara tradisional, Ezra dipandang sebagai pencetus Yudaisme. Dengan memberi penekanan pada peranan penting Taurat dalam hidup masyarakat, Ezra telah memberi fondasi yang solid dan kukuh terhadap Yudaisme. Inilah salah satu alasan mengapa bangsa Israel dapat bertahan di kemudian hari, ketika menghadapi pengaruh Helenisasi (pengaruh kebudayaan Yunani termasuk dalam tata cara hidup sangat dominan pada zaman itu, Red.) dan pengaruh budaya dan agama penguasa asing. Saat sejarah bangsa Israel yang kritis, Ezra tampil ke panggung sejarah dengan mendorong umat kembali kepada kitab suci. Gerakan reformasi yang dicetuskan Ezra berkaitan erat dengan munculnya rumah-rumah ibadat (sinagoge) di luar dan di dalam Palestina, yang berperan penting dalam reformasi tersebut. Peranan sinagoge sebagai pusat pendidikan Taurat berlangsung hingga masa pelayanan Yesus. Dalam Injil cukup sering Yesus diberitakan berada di sinagoge mengajar orang banyak. Bahkan sinagoge kemudian hari berfungsi sebagai tempat penyebaran Injil. Paulus selalu memulai pemberitaan Injil di tiap kota dengan mengunjungi sinagoge. Ibadah di sinagoge tidak hanya dihadiri warga Yahudi, melainkan juga warga bukan Yahudi. Berbagai etnis bukan Yahudi yang datang ke sinagoge terbagi dalam dua kelompok yakni proselit (Pengikut agama Yahudi baru, Red.) dan phobos tou Theou (orang yang takut akan Tuhan, Red).

Model Kepemimpinan Alkitab (II)

Shalom,

Kita telah menyimak model kepemimpinan Alkitab (lihat edisi e-Leadership 102) yang memfokuskan pada aspek pelayan dan firman Allah sebagai dasar utama kepemimpinan. Panggilan Allah kepada Musa dan Ezra secara khusus menerapkan prinsip dasar sebagai pelayan dan firman Allah sebagai fokus utama kepemimpinannya.

Bagian akhir artikel ini akan membahas pentingnya firman Allah sebagai fokus sentral, yang wajib dimiliki dalam kepribadian setiap pemimpin Kristen masa kini. Hanya pemimpin yang meletakkan firman Allah dalam pusat pelayanan dapat melihat manusia sebagai fokus pelayanannya. Oleh sebab itu, sebagai pemimpin-pemimpin Kristen, marilah kita belajar menjadi pelayan firman Allah. Selamat menyimak edisi kali ini, semoga Anda mengalami terobosan baru dalam mempraktikkan prinsip-prinsip kepemimpinan alkitabiah.

Model Kepemimpinan Alkitab (I)

Shalom,

Konsep kepemimpinan umum berbeda dengan konsep kepemimpinan yang ada di Alkitab. Konsep kepemimpinan umum identik dengan kekuasaan/wewenang, yang sering kali didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain. Akibatnya, banyak orang menganggap bahwa seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki ciri-ciri khusus, seperti memunyai karisma dan daya persuasi yang sangat baik dalam menunjang aksi kepemimpinannya.

Publikasi e-Humor

e-Humor adalah publikasi elektronik yang secara khusus menyajikan humor untuk menjangkau masyarakat Kristen Indonesia pengguna internet yang ingin mendapatkan humor-humor yang bersih dan mendidik. Milis ini diterbitkan secara berkala setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Dengan berlangganan e-Humor, Anda dapat berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan kuis, yang bisa Anda dapatkan setiap Rabu pertama dan ketiga. Perluas juga wawasan Anda dengan menyimak kolom Trivia humor.

Ayo, berlangganan e-Humor sekarang juga dengan cara mengirimkan email kosong ke subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >. Atau Anda dengan menghubungi kami di humor(at)sabda.org >.

Kepemimpinan yang Efektif

Judul buku : Kepemimpinan yang Efektif
Judul asli buku : On-Purpose Leadership
Penulis : Dale Galloway dan Warren Bird
Penerjemah : Meiliana Purnama
Penerbit : Harvest Publication House, Jakarta 2003
Ukuran : 15 cm x 23 cm
Tebal : 190 halaman

Pemimpin yang memiliki kompetensi adalah pemimpin yang bisa memotivasi dan meregenerasi pemimpin-pemimpin baru. Karena jika seorang pemimpin tidak melakukan hal ini, maka terjadi sebuah kegagalan dalam struktur kepemimpinannya. Mengapa hal ini sangat penting? Karena bagi sebuah organisasi atau struktur lembaga apa pun, regenerasi kepemimpinan harus dilakukan dengan tujuan agar dapat mempertahankan eksistensi dari lembaga tersebut. Jika tidak, maka harus siap menghadapi stagnasi yang berujung kepada kehancuran.